Merdeka.com - Militan dari kelompok jihad radikal Negara Islam
Irak dan Suriah (ISIS) telah membakar sebuah gereja berusia 1.800 tahun
di kota terbesar kedua di Irak, Mosul, dari sebuah foto dirilis
kemarin.
Pembakaran gereja ini menjadi insiden terbaru dalam serangkaian
perusakan harta benda milik Kristen di Kota Mosul, yang berhasil
dikuasai para gerilyawan pada bulan lalu, bersama dengan sejumlah besar
wilayah Irak lainnya, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya,
Minggu (20/7).
Sebuah video diposting di situs YouTube pada 9 Juli lalu menunjukkan
sebuah makam dihancurkan dengan palu godam di mana pejabat pemerintah
mengatakan makam itu "hampir pasti" merupakan makam dari Nabi Yunus.
Sebelumnya, orang-orang Kristen di Mosul melarikan diri dari kota itu
secara massal sebelum batas waktu yang ditetapkan yakni kemarin, yang
dikeluarkan oleh ISIS, kelompok yang terinspirasi Al-Qaidah, bagi mereka
untuk memilih apakah akan masuk Islam, membayar pajak, atau
meninggalkan rumah mereka atau dibunuh.
Koresponden Al Arabiya di Irak Majid Hamid mengatakan tenggat waktu
yang ditetapkan oleh kelompok jihad ISIS adalah pukul 12.00 waktu
setempat (pukul 17.00 WIB). Hamid melaporkan bahwa banyak warga Kristen
meninggalkan kota itu pada Jumat. Tidak jelas jika masih ada Nasrani
setelah batas waktu diberikan itu.
"Keluarga Kristen sedang dalam perjalanan menuju ke Dohuk dan Arbil,
di daerah tetangga otonom Kurdistan," kata Patriark Louis Sako
mengatakan kepada AFP, dua hari lalu. "Untuk pertama kalinya dalam
sejarah Irak, di Mosul sekarang tidak ada warga Kristen."
Saksi mengatakan pesan yang menyerukan agar warga Kristen
meninggalkan kota itu dengan batas waktu sampai Sabtu meraung melalui
pengeras suara dari masjid-masjid di kota itu pada Jumat.
Selebaran yang dibagikan pekan lalu oleh ISIS menyebutkan warga
Kristen di Kota Mosul harus masuk agama Islam, membayar pajak khusus,
pergi, atau dibunuh jika menolak.
Irak adalah rumah bagi sekitar satu juta warga Kristen sebelum invasi
2003 pimpinan Amerika Serikat yang menggulingkan mantan Presiden Saddam
Hussein. Sejak itu, para militan sering menjadikan warga Kristen di
seluruh negeri sebagai sasaran, membom gereja-gereja mereka dan membunuh
pendeta.
Di bawah tekanan tersebut, banyak warga Kristen telah meninggalkan
negara itu. Pejabat gereja sekarang menempatkan bahwa hanya ada sekitar
450.000 warga Kristen di Irak.
Sumber: http://www.merdeka.com/dunia/militan-isis-di-irak-bakar-gereja-berusia-1800-tahun-di-mosul.html
No comments:
Post a Comment