Pernahkah kita sedikit merenungkan apa yang
menyebabkan musibah banjir saat ini sangat rentan terjadi ? kenapa ini
bisa melanda beberapa daerah di kita atau berpikir untuk menemukan
solusi kenapa masalah banjir ini seolah tidak pernah selesai. Banjir
yang terus terjadi seolah-olah menjadi tradisi musibah di tiap tahunnya.
Dari tahun ke tahun berita mengenai banjir seolah menjadi tajuk utama
di tiap pemberitaan baik melalui media cetak maupun elektronik.
Kebiasaan hidup sehar-hari yang seolah tidak
memperdulikan akan pentingnya pengelolaan lingkungan sekitar menjadi
penyebab utama kenapa musibah banjir terus terjadi. Selain itu peranan
dari pemerintah yang rasanya belum terlalu maksimal dalam melaksanakan
program untuk menuntaskan banjir ini. Masyarakat yang kini hidup di era
globalisasi identik dengan cara yang ingin serba instan. Masyarakat
tidak mau ambil pusing dengan permasalahan yang terjadi di sekitarnya
termasuk permasalahan lingkungan ini.
Pola pikir yang merasa bahwa pengelolaan
terkait sampah ini sudah ada yang mengelolanya yaitu dinas kebersihan
lingkungan menjadikan masyarakat seolah-olah lepas tangan terhadap hal
ini. Pola pikir ini semestinya sudah mulai harus dirubah karena bila di
biarkan terus menerus bisa menjadi semacam pembenaran. Hal yang bersifat
seolah benar tetapi padahal hakikatnya adalah salah atau sophistis ini
bila tidak di rubah maka akan menjadi polemik yang berkepanjangan.
Masalah banjir ini bukan hanya masalah yang bersifat individual tetapi
bersifat komunal sehingga penanganannya pun memerlukan solusi dan peran
aktif bersama.
Seperti apakah hubungan pembangunan di daerah
dengan musibah banjir ini ? Banjir juga di sebabkan karena pola
pembangunan tata ruang daerah yang salah sehingga di daerah-daerah
seperti di perkotaan kehilangan daya resap airnya karena pembangunan
gedung-gedung beton pencakar langit dan gorong-gorong yang penuh sampah
menjadi masyarakat harus menerima dampak dari perilakunya. Perlunya
pembangunan yang berorientasi pada pola-pola pembangunan yang berwawasan
lingkungan mesti sudah harus mulai di giatkan agar masalah banjir ini
cepat teratasi. Jadi pembangunan daerah itu tidak hanya melihat aspek
keuntungan finasialnya saja tetapi juga keuntungan lingkungannya. Gaya
hidup yang selaras antara manusia dan alam layak di kedepankan untuk
mengentaskan permasalahan pola pembangunan di perkotaan ini.
Tapi bila pembangunan di daerah perkotaan itu sudah terlanjur tidak berwawasan pada lingkungan hidup lalu mesti seperti apa solusi yang bijaknya ? adalah pendidikan pada masyarakatnya itu sendiri karena pendidikan itu adalah upaya yang sadar dan terencana untuk memanusiakan manusia. Pendidikan yang diberikan mesti dapat melatih masyarakat itu sendiri sehingga pengetahuan, sikap, dan keterampilan masyarakat terhadap lingkungan itu dapat terus bergerak maju. Dengan begitu niscaya pembangunan yang sudah terlanjur salah kaprah tersebut dapat ditanggulangi
http://sosbud.kompasiana.com/2014/01/20/-perilaku-tata-ruang-lalu-banjir-629221.html
No comments:
Post a Comment