“Toga” itu berasal dari pakaian
bangsa romawi pada zaman dahulu kala. Kala itu toga adalah kain
sepanjang 6 meter (kurang lebih) yang dililitkan ke tubuh. Setelah abad
ke-2 SM, Toga ini dikhususkan untuk laki-laki saja, adapun untuk kaum
wanita mereka mengenakan Stola.
Stola pada awalnya merupakan syal
yang dipakai menutupi bahu dan menjuntai ke bagian depan tubuh. Bentuk
stola makin lama makin mengecil dan dihias sedemikian rupa karena stola
dikembangkan menjadi tanda kehormatan. Kini stola dibuat menjadi lebih
lebar dan dibuat dari berbagai jenis bahan.
Tali toga
pertama-tama ditempatkan di sebelah kiri, makna filosofinya adalah
selama menjadi pelajar/mahasiswa, kebanyakan yang kita pakai adalah
bagian otak sebelah kiri. Kita semua tahu bahwa otak kiri itu hanya
berhubungan dengan hafal-menghafal.
Nah, formalitas memindahkan
tali toga dari sebelah kiri ke kanan maknanya adalah supaya setelah
menjadi sarjana, kita tidak hanya menggunakan otak kiri saja. Namun juga
harus lebih banyak menggunakan otak kanan atau keduanya. karena otak
kanan berhubungan dengan kreativitas, inovasi dan imajinasi.
Juga
berhubungan dengan pekerjaan yang harus dipilih para lulusan. Para
sarjana tidak hanya memakai otak kiri saja atau hanya bekerja pada orang
lain dengan tanpa kreativitas. Namun mereka harus mampu berpikir luas,
kreatif, menciptakan lapangan pekerjaan (source : wikipedia, masstorry)
SEJARAH TOGA
Kata toga berasal dari tego, yg dalam bahasa latin bermakna penutup.
biarpun umumnya dikaitkan dengan bangsa romawi, toga sesungguhnya
berasal dari sejenis jubah yang dikenakan oleh pribumi italia, yaitu
bangsa etruskan yang hidup di italia sejak 1200 sm. kala itu, bentuk
toga belum berbentuk jubah, namun sebatas kain sepanjang 6 meter yg cara
menggunakannya sebatas dililitkan ke tubuh. walau tak praktis, toga
adalah satu-satunya pakaian yg dianggap pantas waktu seseorang berada
diluar ruangan untuk menutupi tubuh mereka.
Sejarah toga sesudah itu berkembang di romawi waktu toga dijadikan
busana orang-orang romawi. waktu itu toga adalah pakaian berupa sehelai
mantel wol tebal yang dikenakan sesudah mengenakan cawat atau celemek.
toga diyakini telah ada sejak era numapompilius, raja roma yang kedua.
toga ditanggalkan bila pemakainya berada di dalam ruangan, atau bila
melakukan pekerjaan berat di ladang, tetapi toga dianggap satu-satunya
busana yang pantas bila berada di luar ruangan.
Perihal ini terbukti dalam sesuatu cerita cincinnatu yang adalah
seorang petani, waktu ia masih membajak ladangnya, ia kedatangan para
utusan senat dengan tujuan untuk mengabari dirinya telah dijadikan
diktator atau penguasa. diceritakan dalam riwayat itu, begitu cincinnatu
lihat mereka, dia serta merta menyuruh isterinya mengambilkan pakaian
toganya dari tempat tinggal untuk dikenakannya hingga utusan-utusan itu
bisa disambut dengan layak. cerita tentang cincinnatu ini sebenarnya
belum dapat diuji validitasnya, namun hadirnya cerita itu justru semakin
menunjukkan sentimen penghormatan bangsa romawi terhadap toga.
MENYIBAK KEGELAPAN
Bukan tanpa alasan,toga berwarna hitam.Seperti yg kita tahu,hitam sering
diidentikkan dgn hal yg misterius dan gelap.Nah,misteri dan kegelapan
inilah yg harus dikalahkan sarjana.Dengan memakai warna
hitam,diharapkan para sarjana mampu menyibak kegelapan dgn ilmu
pengetahuan yg selama ini didapat.
Warna hitam juga melambangkan keagungan-karena itu, selain sarjana,hakim
dan sebagian pemuka agama juga menggunakan warna ini sebagai jubahnya.
Lalu,apa makna bentuk persegi pada topi toga? Well,sudut-sudut tersebut
melambangkan bahwa seorang sarjana dituntut untuk berpikir rasional dan
memandang segala sesuatu dari berbagai sudut pandang. Jangan sampai
status sudah sarjana tapi pikirannya masih sempit,hehe
KUNCIR LAMBANG OTAK
Dipuncak acara wisuda,kita mungkin bertanya-tanya,kenapa ya kuncir tali di topi toga dipindah dari kiri ke kanan?
Kuncir tali toga yg semula berada dikiri ternyata bermakna lebih
banyaknya otak kiri yg digunakan semasa kuliah.Nah,dgn dipindah
kekanan,maksudnya agar para sarjana ga hanya menggunakan otak kiri saja
setelah lulus,namun juga otak kanan yang berhubungan dgn
kreativitas,imajinasi,dan inovasi.
Filosofi lainnya,kuncir tali di topi toga melambangkan tali pita
pembatas buku.Dengan pindah tali,diharapkan para wisudawan terus membuka
lembaran buku supaya ilmunya ga stagnan.Mentang-mentang udah
sarjana,ga lantas berhenti belajar donk.
Seiring berjalannya waktu, pemakaian toga untuk busana sehari-hari
perlahan mulai ditinggalkan. namun tidak bermakna toga hilang begitu
saja. sebab sesudah itu bentuknya dimodifikasi menjadi sejenis jubah.
akhirnya modifikasi itu mengangkat derajat toga dari pakaian sehari-hari
menjadi pakaian resmi seremonial yang mana diantaranya yakni seremonial
wisuda.
Di negeri barat, kostum kelulusan hanya disebut gown. Sementara topi
berbentuk bujur sangkar disebut mortarboard. Ada juga yang menyebutnya
“graduate cap” dan “black cap”.
Banyak peneliti meyakini mortarboard merupakan pengembangan dari
biretta, yakni topi yang dikenakan oleh pendeta Katolik Roma. Biretta
sendiri terinspirasi dari bahasa Italia “berretto” (berasal dari kata
latin “birrus” dan Yunani “pyrros”). Di jaman Romawi sekitar abad 12
hingga 14, berretto sebagai ciri bagi kalangan pelajar akademik,
seniman, dan humanis.
Walau demikian, paten mortarboard justru menjadi milik penemu dari
Amerika Serikat, Edward O` Reilly dan imam Katolik, Joseph Durham di
tahun 1950. Mungkin karena dibentuk bujursangkar, serta penambahan
komponen seperti besi di dalam mortarboard sehingga lebih kokoh.
Nyatanya, tak semua mortarboard dewasa ini memakai besi di dalamnya.
Sejak disahkannya paten tersebut, mortarboard dengan bentuk seperti
yang kita lihat dewasa ini menjadi umum di seluas dunia. Penambahan
komponen tali pada mortarboard pun diduga berasal dari tradisi orang
Amerika. Di negara tersebut, semua jenis kelulusan dari tingkat sekolah
dasar hingga SMA serta Universitas selalu memakai “gown” dan
“mortarboard”.
FILOSOFI PAKAIAN DAN TOPI TOGA SAAT WISUDA
Toga pula memempunyai arti filosofis yang kental, salah satunya yakni
arti warna hitam pada toga. mengapa toga justru memakai warna hitam yang
sering diidentikkan dgn perihal yg misterius serta gelap. mengapa tidak
warna putih yang menggambarkan kecerahan serta keindahan yang dipakai ?
Ternyata pemilihan warna hitam gelap pada toga adalah simbolisasi yaitu
misteri serta kegelapan telah berhasil dikalahkan sarjana waktu mereka
menempuh pendidikan di bangku kuliahan, tak hanya itu sarjana pula
diharapkan mampu menyibak kegelapan dgn ilmu pengetahuan yg selama ini
didapat olehnya. warna hitam pula melambangkan keagungan, sebab itu, tak
hanya sarjana, ada hakim serta separuh pemuka agama pula memakai warna
hitam pada jubahnya.
tak hanya warna pada jubah toga yang memuat filosofi mendalam,
ternyata ada pula arti filosofis dari bentuk persegi pada topi toga.
sudut-sudut persegi pada topi toga menyimbolkan yaitu seorang sarjana
dituntut untuk berpikir rasional serta memandang segala sesuatu hal dari
beraneka sudut pandang.
Wisuda
Berasal
dari kata Jawa yang secara harfiah berarti bersih, cermat dan jernih
merupakan penganugerahan gelar akademis kepada mahasiswa yang telah
berhasil menyelasaikan studinya dengan baik. Pada upacara wisuda
diberikan ijazah atau sertifikat tanda kelulusan. Wisuda pertama kali
diselenggarakan oleh universitas-universitas di Eropa pada Abad
Pertengahan. Dalam History Church Scotch karya Spottwold, disebutkan
bahwa upacara wisuda (graduation) ini pertama kali diadakan pada tahun
1639.
WisudaToga atau Jubah
Di sebagian besar universitas atau
perguruan tinggi para wisudawan dan wisudawati mengenakan toga atau
jubah, yaitu baju panjang berwarna hitam , lengannya lebar sebagai
pakaian jabatab bagi Senat, Hakim Sarjana dipakai pada acara khidmat
tertentu. Selain toga, juga mengenakan peci akademik. Sesuai tradisi,
toga dan peci, yang bagian atasnya berkuncir berwarna hitam. Warna
kuncir menandai gelar yang mereka terima. Para wisudawan dan wisudawati
juga mengenakan kerudung di punggung untuk menunjukkan gelar tertinggi
yang telah mereka sandang.
Pakaian ini berbentuk jubah dan
membutuhkan sebuah kain panjang yang berukuran antara 2 sampai 6 meter.
Kain ini dililitkan di tubuh. Toga dipakai oleh pria, sedangkan wanita
menggunakan stola. Warga lain dilarang menggunakannya.
Dewasa ini
toga hanya dikenakan pada kesempatan-kesempatan resmi dan pada
lembaga-lembaga tertentu. Bentuk toga juga berubah menjadi semacama
jubah tertutup.
Di Indonesia sekarang ini, toga digunakan antara lain
oleh para rohaniawan Kristen, hakim pada saat persidangan, dan
mahasiswa-mahasiswi pada upacara wisuda
Istilah-Istilah Dalam Wisuda
Valediktoria
Yakni wisudawan atau wisudawati dengan nilai tertinggi mengucapkan pidato perpisahan sebaga
Gaudeamus
igitur iuvenes dum sumus, artinya Karena itu bersenang-senanglah
sewaktu kita masih muda. Kalimat ini merupakan baris pertama dari lagu
Gaudeamus, yang biasanya dinyanyikan pada saat Sidang Guru Besar
memasuki ruangan. Lagu ini biasa diajarkanjuga kepada mahasiswa baru
karena lagu ini merupakan lagu mahasiswa sedunia.
Prosesi
Prosesi
menurut kamus bahasa Indonesia adalah pawai khidmat (perarakan) dalam
upacara kegerejaan, perkawinan, dan pemakaman. Sering kita salah kaprah
dalam mengartikan kata prosesi ini. Kata prosesi tidak sama maknanya
dengan acara atau ritus. Prosesi wisuda berarti arak-arakan ketika guru
besar atau senat masuk ke ruangna. Prosese bagian dari acara wisuda.
Bukan keseluruhan acara. Kata prosesi biasa digunakan seperti prosesi
pemakakan, berarti arak-arakan membawa jenazah, prosesi perkawinan
berarti arak-arakan pengantin menuju pelaminan.
Senat
Berasal kata latin : senatus, pada zaman
Romawi senat ialat orang-orang yang dipilih dari kalangan orang yang
berjasa kepada negara untuk mengawasi hal keuangan dan politik luar
negeri. Kini senat dapat bermakna juga kumpulan dewan guru besar pada
universitas atau sekolah tinggi. Biasanya ketika wisuda senat berada
satu panggung dengan pimpinan lembaga atau universitas.
Orasi Ilmiah
Pidato ilmiah yang disampaikan seorang ahli atau buru besar tentang masalah yang aktual atau populer di masayarakat.
Profesor
'''Profesor'''
(Latin ): "Seseorang yang dikenal oleh publik ber'profesi sebagai pakar
atau '''prof''' secara singkat adalah sorang guru senior, dosen atau
peneliti yang biasanya dipekerjakan oleh lembaga-lembaga/institusi
pendidikan perguruan tinggi ataupun universitas.
"Profesor"
dapat pula digunakan (utamanya oleh para pelajar di Amerika) sebagai
istilah yang lebih sopan untuk seseorang yang memegang gelar kesarjanaan
(PhD) atau S3 dari perguruan tinggi, tanpa memperhatikan
tingkatan/rating dari perguruan tinggi
tersebut.(http://www.smadwiwarna.net}
Dari berbagai sumber
2 comments:
Ambil infonya yak... Tenang, alamat blog akan disertakan :)
Artikel yang membawa pengetahuan baru bagi saya ... terima kasih.
Post a Comment