Thursday, 30 January 2014

Diduga terjadi pembunuhan massal di Myanmar



Dua pekerja bantuan internasional mengatakan sedikitnya 30 warga Islam Rohingya tewas dalan bentrokan di negara bagian Rakhine, Myanmar.Kepada BBC, keduanya -yang mendapat akses ke kawasan konflik itu- mengatakan menemukan bukti-bukti tentang pembunuhan massal.

Kelompok hak asasi manusia, Fortify Rights, mengatakan bahwa rangkaian serangan kekerasan itu berlangsung selama lima hari.

Pemerintah Klik Myanmar dan pejabat setempat membantah keras pembunuhan massal tersebut.
Berita tentang pembunuhan massal ini muncul setelah maraknya bentrokan antara warga Rohingya dan polisi di Maungdaw bulan lalu.

Ketegangan semakin meningkat setelah seorang polisi dilaporkan hilang dan diduga mati dibunuh.
Laporan-laporan menyebutkan umat Buddha yang mendapat bantuan polisi melakukan aksi balas dendam di desa Du Char Yar Tan dan sekitarnya.

Kepala bantuan kemanusiaan PBB, Valerie Amos, sudah mendesak pemerintah Myanmar untuk mengizinkan pekerja bantuan memasuki Rakhine dan meminta penyelidikan yang independen atas dugaan itu.
Sedikitnya 200 orang meninggal dan puluhan ribu mengungsi akibat Klik kekerasan antara umat Buddha dan Islam di negara bagian Rakhine sejak tahun 2012.

Orang Rohingya yang beragama Islam tidak dianggap pemerintah sebagai warga negara dan Klik banyak dari mereka yang mengungsi, antara lain ke Malaysia, Indonesia, maupun Bangladesh.

Add caption

No comments: