Thursday 26 November 2009

Film 2012 ternyata menjadi fenomenal



Film garapan sutradara Roland Emmerich ternyata menjadi feomenal di akhir tahun ini. Film ini bahkan berbuntut “salah pengertian” dari beberapa Ulama. Mereka mengira film ini semacam pesan spiritual bahwa kiamat akan terjadi tahun 2012.

Lepas dari kontroversi itu film ini sebenarnya menuturkan cerita, khayalan, mitos yang diyakini sebagian orang bahwa periode sejarah akan berakhir atau efisode satu putaran dunia akan segera tamat. Memang sebelumnya paling tidak 9-10 buku yang mengulas secara semi ilmiah bahwa tahun 2010 menadi hari akhir dunia ini.

Buku paling baru adalah “Apocalypse 2012 : A Scientific Invertigation into Civilization’s End ”, karya Lawrence E.Josep, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indoneia dengan judul ” Hari Kiamat 20012 : Investigasi Akhir Zaman“.
Munculnya ramalan kiamat tersebut sebenarnya diilhami oleh kepercayaan suku Maya yang hidup di Amerika Tengah. Suku ini, yang terkenal pintar dalam astronomi membuat kalender yang akan berakhir pada tanggal 21 Desember 2012, setelah itu dunia tidak bergerak lagi alias kiamat.

Mereka mengatakan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi di hari itu. Ada yang menyebut bumi diisap oleh lubang hitam dan ditabrak meteor. Juga ada yang mengatakan pada tanggal tersebut bumi akan ditabrak oleh Planet Nibiru.

Seorang penulis, Lawrence E.Joseph yang telah disebutkan di atas, dengan nada provokatif mengemukakan data-data yang mengejutkan seperti retaknya medan magnet yang melindungi bumi dari radiasi berbahaya dan rekahan itu terjadi di atas lautan antara Brazil dan Afrika Selatan yang terbentang sepanjang 160 ribu kilometer yang dikenal sebagai anomali Atlantik Selatan

Ulasan lainnya tentang Supervolcano Yellowstone tentang meletusnya gunung mahabesar di Amerika Serikat setiap 600 ribu – 700 ribu tahun, yang menurutnya hal itu akan terjadi tidak lama lagi. Selain buku-buku ilmiah, ia juga mengutip tradisi beberapa masyarakat purba seperti bangsa Maya, Cina dan sumber-sumber Kristen.
Statemen Lawrence E.Joseph ini tentu saja mengundang pro dan kontra, diantaranya para ahli NASA meragukannya.

Menurut ahli NASA kekuatan medan magnet saat ini diatas rata-rata bila dibandingkan dengan jutaan tahun lalu. NASA juga membantah adanya Planet Nibiru, dan menjelaskan tidak pernah menemukan atau mendeteksi adanya Planet Nibiru di tata surya kita. Planet Nibiru adalah cerita palsu dan hanya lelucon , kata ilmuwan senior NASA Astrobiology Foundation, David Morrison.

Begitu pula pendapat dari Profesor Michael Heiser, Ahli Hebrew Bible and Ancient Semitic Languages dari University of Winsconsin-Madison yang mengatakan bahwa Nibiru merupakan pseudoscience planetary object.
Mitologi Rumus 13 dan 20 Bangsa Maya

Bagi Bangsa Maya, waktu adalah juga menjadi penghubung dengan lingkaran spiritual atau alam gaib. Untuk menghitung waktu Bangsa Maya membuat inovasi yang menggabungkan mitologi, peredaran bulan dan perhitungan matematis dengan rumus siklus 13 dan 20.

Mereka membuat sistem penanggalan yang disebut “Long Count” yaitu kalender yang berakhir setelah 5.126 tahun. Perhitungan yang dimulai dari 0.0.0.0.0 dan tiap angka mewakili angka 0-19, yakni perhitungan hari-hari Bangsa Maya.
Hari pertama pada tanggalan Bangsa Maya adalah 0.0.0.0.1 dan hari ke 19 menjadi 0.0.0.0.19, dan setelah mencapai angka 20, kalender menjadi 0.0.0.1.0.

Angka 0.0.0.0.0 yang menjadi hari pertama kalender Maya sama dengan 11 Agustus 3114 Sebelum Masehi (SM). Rumus 13 yang akan menunjukan tepat diangka 13.0.0.0.0 akan berakhir setelah 5.126 tahun dan disinilah awal dari Mitologi Kiamat 2012, Bangsa Maya percaya akan terjadi sesuatu yang buruk yang bakal terjadi jika kalender “Long Count” berakhir… yang ternyata akan jatuh pada tanggal 21 Desember 2012….

Namun, ahli arkeoastronomi yang percaya kalender Maya lupa bahwa selain siklus 13 masih ada rumus siklus 20 yang kalau dihitung akan berakhir pada tahun 8000 Masehi.
Jadi Film 2012 itu hanyalah sebuah “film” bukan cerita ilmiah, bukan pesan spiritual dan bukan apa-apa. Untuk itu untuk apa para Ulama capek-capek mengirim fatwa ke masyarakat?

Dikutif dari beberapa sumber.

Tuesday 17 November 2009

ALASAN MELAKUKAN KORUPSI

Korupsi adalah suatu perbuatan yang sudah lama dikenal di dunia dan di Indonesia. Syed H. Alatas yang pernah meneliti korupsi sejak Perang Dunia Kedua menyebutkan, esensi korupsi adalah melalui penipuan dalam situasi yang mengkhianati kepercayaan.
Alatas membagi korupsi ke dalam tujuh macam, yaitu korupsi transaksi, memeras, investif, perkerabatan, defensif, otogenik dan dukungan.

Indonesia berusaha untuk memberantas korupsi sejak 1950-an dengan mendirikan berbagai lembaga pemberantas korupsi, terakhir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) suatu “superbody” dengan kewenangan istimewa. Berbagai macam undang-undang anti korupsi juga sudah dibuat, bahkan disertai dengan hukuman maksimal, yaitu hukuman mati. Walaupun demikian, kondisi korupsi di Indonesia masih tetap parah.

Menurut Transparansi Internasional, pada akhir tahun 2005, indeks persepsi korupsi di Indonesia naik dari 2,0 menjadi 2,2 (indeks persepsi dari 1 sampai 10). Angka ini menunjukkan yang terendah di Asia Tenggara, dan berarti Indonesia adalah negara terkorup dibanding Filipina , Thailand , Malaysia , Singapura , Brunei dll.

Menurut World Bank, volume kegiatan ekonomi dunia pada tahun 2005 sebesar USD33 triliun, dan USD 1 triliun di antaranya dipergunakan untuk menyuap.
Mengapa korupsi di Indonesia masih sangat tinggi? Apakah peran yang dapat dilakukan masyarakat agar korupsi di Indonesia berkurang?

Jenis Korupsi
Ketua KPK membedakan korupsi atas dua jenis, korupsi karena kebutuhan (need corruption) dan korupsi karena kerakusan (greedy corruption). Korupsi yang pertama terjadi terutama karena sistem yang kurang baik, misalnya, sistem pegawai negeri sipil (PNS), terutama sistem penggajian pegawai negeri sipil yang sangat rendah.

Korupsi ini diberantas dengan tindakan perbaikan sistem PNS itu sendiri. Ini termasuk upaya pencegahan korupsi yang merupakan tugas KPK. Sementara, korupsi golongan kedua lebih banyak disebabkan karena ketamakan dan mental yang rusak. Ini harus diperbaiki dengan upaya penindakan, yaitu penyelidikan, penyidikan dan penuntutan.

Di Indonesia banyak korupsi yang “terpaksa” dilakukan karena kebutuhan hidup sehari-hari, walaupun korupsi karena ketamakan cukup banyak juga. Biasanya korupsi jenis pertama ini jumlahnya tidak besar dibandingkan korupsi jenis kedua.

Sikap Mental dan Budaya
Pada umumnya, tindak pidana korupsi terjadi karena dua hal. Yaitu karena adanya kesempatan dan adanya niat untuk melakukan tindak pidana itu. Kesempatan untuk korupsi perlu dipersempit dengan memperbaiki sistem. Sementara niat untuk melakukan korupsi lebih banyak dipengaruhi oleh sikap mental atau moral dari para pejabat atau pegawai.

Banyak, di antara pejabat atau pegawai, mempunyai sikap yang keliru tetang sah tidak suatu penghasilan atau halal haramnya suatu sumber pendapatan. Mereka sering berpendapat, bahwa yang tidak sah atau haram hanyalah meliputi makanan dan minuman yang diharamkana agama. Sementara perbuatan lain yang merugikan orang lain ataua merugikan keuangan negara, dianggap tidak haram atau sah-sah saja.

Seharusnya perbuatan yang merugikan orang lain ataua merugikan keuangan negara adalah juga perbuatan yang tidak sah atau haram, Karena sikap keliru inilah, banayak orang merasa tenang atau tidak merasa berdosa ketika melakukan korupsi. Banyak orang yang memiliki “kesalehan pribadi” tetapi kesalahan ini tidak tercermin dalam perilaku sosialnya.

Sudah tentu, sikap ini sangat membahayakan dan dapat menyuburkan korupsi. Untuk itu diperlukan pelurusan definisi “sah dan tidak sah” atau “halal dan haram” di dalam kehidupan sehari-hari. Perlu diingatkan, bahwa semua tindakan yang merugikan orang lain dan keuangan negara adalah perbuatan tidak sah atau haram.

Di lain pihak, bagi anggota masyarakat, ada semacam nilai bahwa memberikan sesuatu kepada pejabat bukanlah perbuatan yang dilarang, baik pemberian itu diberikan sebelum atau sesudah urusannya dengan pejabat itu selesai. Sikap mental ini harus diubah. Perlu diingatkan, bahwa baik menurut hukum agama atau hukum nasional, orang yang menyuap atau disuap kedua-duanya juga salah.

Urusan Pribadi-Dinas Tercampur
Salah satu kelemahan oranag Indonesia, terutama pejabatnya, adalah kurang bisa membedakan urusan pribadi dan dinas. Antara keduanya sering tercampur, tidak ada batas yang jelas.

Sering, urusan pribadi dengan bangga diselesaikan dengan fasilitas dinas atau negara, tetapi agak jarang urusan dinas diselesaikan dengan biaya pribadi. Di berbagai daerah di seluruh Indonesia, banyak ditemukan rekening-rekening pribadi untuk menampung dana yang berasal anggaran kanator.

Contoh lain, pejabat sering menyelenggarakan pesta perkawinan yang merupakan urusan pribadi dengan menggunakan fasilitas dinas atau negara dan panitianya orang-orang yang menjadi bawahan di kantor. Bahkan undangan yang disebarkan pun sering berlebihan jumlahnya, sehingga timbul dugaan apakah ia benar-benar ikhlas mengundang atau juga ingin mencari keuntungan atau gengsi. Keadaan ini meluas, baik di bidang legislatif, yudikatif dan eksekutif. Dengan tercampurnya dua urusan ini, kerugian negara secara otomatis dan sistematis pasti selalu terjadi.

Sapu yang Kurang Bersih
Untuk melakukan pemberantasan korupsi, sudah tentu diperlukan aparatur pemerintahan, terutama penegak hukum, yang bersih. Menurut penilaian Transparansi Internasional, korupsi di Indonesia banyak terjadi di kalangan partai politik dan parlemen, dan di sektor penegakan hukum, baik kepolisian, kejaksaan dan pengadilan.

Sudah tentu, agak sulit memberantas korupsi dengan menggunakan sapu yang kurang bersih. Oleh karena aitu, pembersihan di sektor penegakan hukum haruslah menjadi prioritas utama. Di sini, harapan masyarakat banyak diberikan kepada KPK yang dianggap lebih memiliki integritas dibandingkan dengan penegak hukum lainnya.

Untuk itu, KPK harus didukung sepenuhnya dan diberi kewenangan yanag lebih baik lagi, sehingga dapat melaksanakan tugasnya secara optimal. Misalnya, KPK yang selama ini tidak berwenang menyidik kasus tindak pidana pencucian uang, diberikan kewenangan untuk menyidik. Karena sebagian besar uang atau harta hasil korupsi hampir selalu di- laundering dengan cara menyembunyikan atau mengaburkan asal usulnya.

Peranan Masyarakat
Keberhasilan pemberantasan korupsi banyak tergantung pada partisipasi masyarakat. Kalau masyarakat sudah mengubah budayanya dan bersikap “antikorupsi” maka situasi ini sudah cukup kondusif untuk memberantas korupsi. Dengan sikap demikian, diharapkan, masyarakat mau mencegah dan melaporkan korupsi yang terjadi. Untuk itu, mutlak diperlukan segera undang-undang perlindungan saksi dan pelapor untuk dapat membongkar kasus korupsi. Sayang sekali, perlindungan bagi “pelapor” ini belum termasuk ke dalam Rancangan Undang-Undang Perlindungan Saksi dan Korban yang sedang dibahas Dewan Perwakilan Rakyat.

Partisipasi masyarakat juga dapat diberikan dalam bentuk “memboikot” setiap acara atau undangan dari pejabat yang melakukan tindak pidana korupsi. Inilah hukuman masyarakat yang benar-benar efektif dan dirasakan para pelaku korupsi. Diharapkan juga, masyarakat dapat mengontrol pelaksanaan pemberantasan korupsi. Dalam hal ini, ide KPK untuk membentuk clearinghouse pemberantasan korupsi yang berfungsi sebagai pusat pengetahuan akan sangat baik. Dengan clearinghouse ini, masyarakat dapat mengakses berbagai informasi tentang pemberantasan korupsi termasuk kasus-kasus yang sedang ditangani oleh para penegak hukum. Untuk mengurangi angka korupsi, di samping upaya pencegahan dan pemberantasan, juga diperlukan perubahan budaya dan dukungan masyarakat luas

Sumber : http://yunushusein.files.wordpress.com

Rekomendasi Tim 8: Kasus Bibit dan Chandra Harus Dihentikan

"Sekaligus mereformasi institusional Polri dan Kejaksaan," kata Anies"

Hari ini Tim 8 sudah melaporkan hasil kerja merek berupa rekomendasi akhir, dikatakan akhir karena sebelumnya ada rekomendasi yang bersifat temporer, terhadap kasus dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah.
Tim 8 mengeluarkan tiga rekomendasi pokok kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Garis besar tiga rekomendasi itu dibacakan salah satu anggota Tim 8, Anies Baswedan, yang didampingi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa 17 November 2009.

Berikut tiga rekomendasi pokok Tim 8:

1. Setelah mempelajari fakta-fakta lemahnya bukti-bukti materil maupun formil dari penyidik dan demi kredibilitas hukum, dan tegaknya penegak hukum yang jujur, objektif, maka proses hukum terhadap Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Riyanto sebaiknya dihentikan.

2. Setelah menelaah problematika institusional dan personel lembaga-lembaga penegak hukum ditemukan berbagai kelemahan mendasar, tim merekomendasikan agar Presiden melakukan:

a. Menjatuhkan sanksi kepada pejabat yang bertanggungjawab atas adanya pemaksaan dalam kasus ini
b. Melanjutkan reformasi institusional dan reposisi di Kejaksaan Agung, Polri, dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)

3. Presiden perlu memprioritaskan operasi pemberantasan makelar kasus yang beroperasi di semua lembaga penegak hukum

Tim 8 merekomendasikan agar Polri menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan atau SP3, Kejaksaan Agung untuk menerbitkan Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan atau SKP2. "Demi kepentingan umum, perkara untuk dihentikan," ujar Anies.

Monday 16 November 2009

Kualitas Pendidikan Tinggi Indonesia Tertinggal Jauh

JAKARTA, KOMPAS.com - Perguruan-perguruan tinggi di Indonesia perlu melakukan kerjasama internasional dengan universitas di luar negeri Selain bertujuan untuk meningkatkan kualitas, hal itu juga demi daya saing.

Sampai saat ini, belum ada lembaga pendidikan di Indonesia yang masuk dalam kategori 200 universitas terbaik dunia versi lembaga pemeringkat ternama The Times Higher Education-QS World University (The-QS World University).

Sementara itu, Global Competitiveness Report 2009/2010, yang antara lain menilai tingkat persaingan global suatu negara dari kualitas pendidikan tingginya, pun cuma menempatkan Indonesia di peringkat ke-54 dari 133 negara, yaitu di bawah Singapura (3), Malaysia (24), Cina (29),Thailand (36), serta India (49). Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, jumlah sarjana yang belum bekerja per Februari 2009 hampir mencapai 13% dari total jumlah penganggur, atau sekitar 1,2 juta orang.

Menurut Country Director British Council Indonesia Keith Davies dalam seminar membahas peluang dan tantangan kerjasama internasional di Jakarta, Sabtu lalu (14/11), kerjasama antara universitas di Indonesia dengan perguruan tinggi luar negeri yang lebih berpengalaman bisa dilakukan melalui Double Degree, Franchise atau Staff Exchange.

Sayangnya, di kata dia, bidang ini pun Indonesia masih tertinggal dibanding negara tetangganya. Sebuah penelitian di Inggris menemukan, saat ini terdapat 270,000 mahasiswa asing yang mengambil double degree di sana. Dari jumlah itu, Malaysia, Singapura, Hongkong, dan India menyumbang hampir setengahnya.

Kesiapan universitas

Mahasiswa asing yang universitasnya menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi Inggris bisa meraih diploma ganda sekaligus mendapatkan salah satu pendidikan terbaik di dunia. Menurut The-QS World University, peringkat 5 besar universitas terbaik dunia saat ini didominasi oleh 4 perguruan tinggi Inggris yaitu University of Cambridge, University College London, Imperial College London, dan University of Oxford.

Untuk itulah, lanjut Davies, mulai tahun depan pemerintah Inggris melalui British Council menyediakan bantuan "Prime Minister Initiative 2: Collaborative Programme Delivery" hingga sebesar 1,2 juta poundsterling bagi perguruan tinggi di Indonesia. Dana itu, kata dia, dipergunakan untuk membangun kerjasama internasional hingga dua tahun berikutnya.

Sejak dicanangkan pada 2006 lalu, program Prime Minister Initiative ini berhasil membiayai 235 kerjasama penelitian, pelatihan dosen, pertukaran mahasiswa, dan beasiswa antar universitas di seluruh dunia.

"Melalui kemitraan ini kami berharap dapat mewujudkan internasionalisasi dunia pendidikan yang lebih luas lagi. Program ini sebagai pembuka jalan untuk kemitraan antar lembaga pendidikan kedua negara," ujar Davies.

Dia menambahkan, sudah ada beberapa perguruan tinggi yang sukses membangun kerjasama dengan Inggris. Sebutlah misalnya, kata dia, Universitas Bina Nusantara yang bekerjasama dengan Northumbria University untuk Design Studies dan dengan Bournemouth University untuk Tourism & Hospitality. Contoh lainnya adalah Universitas Indonusa Esa Unggul, yang bermitra dengan Heriot Watt untuk Management Programme.

Mahasiswa jurusan desain Bina Nusantara, ujar Keith, bisa belajar dan mendapatkan gelar dari Northumbria, --kampus yang menelorkan Jonathan Ives, si perancang iPod dan iPhone yang tersohor itu. Sementara itu, mahasiswa di bidang pariwisata pun bisa mendapatkan gelar dari Bournemouth yang belum lama ini menginvestasikan 1.5 juta poundsterling untuk fasilitas teknologi komunikasi dan informasinya.

Menanggapi hal itu, Dekan Program Binus Internasional Minaldi Loeis mengatakan, bahwa segalanya kembali pada pengelola lembaga pendidikan itu sendiri.

“Tantangannya justru ada pada kesiapan universitas dalam menjalankan visi, komitmen, pemasaran, serta manajemen programmya,” tutur Loeis.

Dia menambahkan, biaya sebetulnya bukan menjadi kendala. Walaupun Binus menaikkan biaya pendidikan internasionalnya hingga 10 persen demi menjaga kualitas, lanjut Loeis, jumlah mahasiswa yang mendaftar setiap tahunnya mengalami kenaikan antara 10 sampai 20 persen.

Sumber: www.kompas.com

Tuesday 10 November 2009

Menunggu Rasa Malu Para Petinggi Hukum


Jakarta - Di Jepang, April 1989, Perdana Menteri Noboru Takeshita terpaksa mengundurkan diri karena korupsi yang dilakukan oleh anggota partainya, Liberal Democratic Party. Masih di Jepang, pada bulan Mei 2007, Menteri pertanian, kehutanan, dan perikanan Toshikatsi Matsuoka bahkan sampai bunuh diri karena tak tahan menanggung malu karena kebijakan koruptifnya mulai dipertanyakan publik.

Di Tanzania, Februari 2008, Perdana Menteri Edward Lowassa mengundurkan diri karena kasus korupsi yang dilakukan oleh kantornya mulai diselidiki. Dalam pernyataan pengunduran dirinya di parlemen, ia menyatakan tidak bersalah dan belum diberi kesempatan untuk menjelaskan posisinya, namun mengundurkan diri dipandang sebagai jalan keluar yang terbaik.

Baru-baru ini, 31 Juli 2009, Walikota Hoboken, New Jersey, Amerika Serikat, mengundurkan diri dari jabatannya meski ia tak mengaku bersalah. Dikatakannya dalam suratnya yang terbuka untuk umum: “Saya berharap saya bisa tetap memegang jabatan saya dan melaksanakan tugas-tugas saya sampai saya berkesempatan menyelesaikan persoalan hukum atas diri saya di pengadilan. Namun sayangnya, ternyata kontroversi seputar persangkaan korupsi saya telah membuat saya tak bisa lagi fokus menjalankan tugas dan menjadi halangan bagi saya untuk bekerja bagi pemerintah Hoboken.” Ia menambahkan permintaan maaf kepada seluruh warga Hoboken atas gangguan dan kekecewaan yang telah ditimbulkannnya.

oleh: Bivitri Susanti

Bagaimana dengan di Indonesia? Kita lewatkan soal bunuh diri karena dalam “budaya” dan norma agama yang ada di Indonesia bunuh diri tidak pernah menjadi solusi yang baik. Namun bagaimana dengan rasa malu yang menyebabkan pengunduran diri pejabat publik? Ini belum pernah terjadi.

Tapi kisah-kisah di atas menjadi relevan karena rekaman KPK atas Anggodo Widjojo di Mahkamah Konstitusi, Selasa (3/11) kemarin. Sebuah rekaman yang seharusnya menjadi tamparan bagi petinggi hukum negeri ini.

Sedikitnya dua petinggi Kejaksaan Agung, 1 pejabat tinggi Kepolisian dan seorang penyidik Kepolisian, serta seorang anggota Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban disebut dengan jelas dalam rekaman tersebut. Bahkan, nama RI-1 pun disebut-sebut.

Bivitri Susanti adalah peneliti di Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) dan Kandidat PhD di University of Washington School of Law, Seattle

Sumber: www.detiknews.com

Sunday 8 November 2009

Simpatisan Cak Nur Demo Kapolri


JAKARTA, KOMPAS.com - Para simpatisan dan tokoh masyarakat yang mengagumi almarhum Nucholish Madjid, atau kerap dipanggil Cak Nur, menolak pernyataan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri yang dituding menyinggung urusan pribadi keluarga.

"Pernyataan Kapolri tentang keluarga Cak Nur yang dihubungkan dengan MS Kaban sama sekali tidak benar dan tidak mendasar," kata Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, di Jakarta, Minggu (8/11).

Ray memaparkan, Kapolri dalam rapat dengan Komisi III DPR pada Kamis (5/11) malam, mengatakan, terdapat orang berinisial MK (diduga MS Kaban) sebagai pihak yang menerima dana suap sebesar Rp 17 miliar terkait dengan kasus dua pimpinan nonaktif KPK, Bibit Samad Rianto dan Chandra Marta Hamzah.

Selanjutnya Kapolri menilai bahwa sangkaan korupsi yang dilakukan MK ditangguhkan oleh KPK karena ada hutang budi dari Chandra M Hamzah atas jasa MK dalam memfasilitasi pernikahan Chandra. Kapolri menyebutkan istri Chandra adalah putri seorang tokoh berinisial N, yang menurut banyak pihak diarahkan pada tokoh Nucholish Madjid.

"Dengan pernyataan Kapolri tersebut, maka Nurcholish Madjid Society (NMS) dan elemen-elemen lainnya merasa perlu untuk melakukan klarifikasi," kata Ray.

Ray memaparkan, Chandra M Hamzah memang pernah menikah dengan Nadia Madjid pada 1994, tetapi telah bercerai pada 2001. Karenanya, ujar dia, ketika kasus korupsi tersebut bergulir pada 2008, Chandra sudah tidak memiliki pertalian keluarga lagi dengan keluarga Cak Nur, meski dinilai masih tetap menjaga hubungan baik.

Kolega dan rekan akrab Cak Nur, Soenanto mengemukakan, dalam pergaulan Cak Nur sampai akhir hayatnya tidak pernah dekat dan mengenal MS Kaban secara pribadi. Selain itu, lanjutnya, Kaban tidak pernah diundang dalam pernikahan Nadia-Chandra, apalagi menjadi wali atau saksi nikah mereka.

Dewan Ahli NMS, Yudi Latif, menyesalkan pernyataan Kapolri yang dibangun atas dasar argumentasi yang tidak berdasar. "Seharusnya Kapolri bisa mengecek dahulu, misalnya apakah benar MS Kaban menjadi saksi dalam pernikahan Nadia-Chandra. Itu kan bisa ditanya atau ditelusuri ke KUA (Kantor Urusan Agama)," katanya.

Menurut Yudi, Cak Nur merupakan seorang sosok guru bangsa yang memiliki komitmen tinggi atas pemberantasan korupsi dan menjadi salah satu ikon dalam pergerakan reformasi di Indonesia.

Tokoh lainnya yang tampak hadir dalam pernyataan bersama simpatisan Cak Nur antara lain pengajar FISIP UI Andrinof Chaniago, pengamat politik Universitas Paramadina Bima Arya Sugiarto, rohaniawan aktivis HAM Benny Susetyo, dan musisi Franky Sahilatua, serta adik Cak Nur, Syaifullah.

Sumber: www.kompas.com

Saturday 7 November 2009

Kisah Nabi Muhammad akan Difilmkan Produser Hollywood


HOLLYWOOD--Islam dan Nabi Muhammad selalu saja menjadi daya tarik besar buat 'orang Barat'. Jika tak ada aral melintang, persepsi yang mungkin selama ini kerap keliru dalam menyikapi Islam dan Muhammad bakal dapat diluruskan.

Seperti dilansir dari laman Reuters, produser dari film "The Lord of the Rings" dan "The Matrix" dikabarkan tengah menyiapkan sebuah film epic tentang Nabi Muhammad. Diharapkan rencana pembuatan film ini dapat menjadi semacam 'jembatan kebudayaan' dalam menyikapi Islam dan Muhammad yang selama ini kerap disalah-artikan.

Untuk mewujudkan rencana film epic ini, Reuters menyebutkan, nantinya suntikan dana diberikan dari sebuah perusahaan asal Qatar, Alnoor Holding. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa hiburan ini mengungkapkan, pihaknya menyiapkan dana sekitar 150 juta dolar AS dengan subtittle utamanya menggunakan bahasa Inggris.

Film ini rencananya dimulai pada 2011 dengan menggandeng produser asal Amerika, Barrie Osborne, yang pernah sukses menelurkan film "The Lord of the Rings" dan "The Matrix". "Film ini nantinya tidak akan menampilkan gambar dari Nabi Muhammad karena ini mrujuk pada ketentuan Islam,'' demikian pernyataan dari pihak Alnoor yang dilansir dari laman Reuters.

''Saat ini film sedang dikembangkan dan tengah melakukan sejumlah pembicaraan dengan beberapa pihak studio film, agensi pencari bakat, dan distributor film di Amerika Serikat serta Britania.''

Sementara itu Osborne menjelaskan film ini nantinya akan menjadi sebuah 'produksi film epic berskala internasional yang diarahkan untuk bisa menjadi jembatan kebudayaan'. ''Film ini nantinya diharapkan dapat mengedukasi orang tentang makna sebenarnya dari Islam,'' kata Osborne.

Namun seperti apa pemaknaan tentang Islam dalam sudut pandang Osbourne tersebut tidak dirinci lebih detail. Yang pasti, Osbourne sendiri sejauh ini tercatat sebagai salah satu produser kondang yang telah cukup banyak menghasilkan film-film Hollywood berkualitas dan laris dalam penjualan.

Lebih lanjut Alnoor juga menyatakan, pihaknya berusaha untuk memikat bintang-bintang berbakat internasional dalam memerankan peran film ini. Raja Sharif, wakil presiden dari proyek internasional Alnoor, berharap sejumlah kesepakatan yang sudah dirintis bisa terwujud pada tahun depan.

Dia mengatakan, pihaknya tidak terlalu berambisi dan berminat untuk menggandeng perusahaan film besar. Namun Sharif hanya menargetkan, film yang digarapnya nanti bisa mendapatkan distributor dengan akses jaringan yang luas, agen-agen penjualan, dan fasilitas pendukung yang lengkap terhadap kemungkinan proses pascaproduksi maupun produksinya.

Bukan yang Pertama

Alnoor sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di sektor hiburan. Perusahaan ini mempunyai fokus dalam produksi film internasional, produksi film Arab, dan animasi. Mereka juga membidik untuk memperoleh penekanan asetnya di industri film Hollywood maupun Inggris.

Sedangkan Qatar--salah satu kota terbesar di dunia yang menjadi pengekspor gas alam cair--saat ini terus membenahi diri agar dapat menjadi penghubung dalam menjembatani perbedaan kebudayaan di kawasan kawasan regional. Awal pekan ini, untuk kali pertama Tribeca Doha Film Festival dihadiri oleh para pembuat film, bintang film, agen, dan distributir berskala regional maupun internasional.

Sementara itu film yang mencoban mengangkat cerita tentang Muhammad ini bukanlah kali pertama dilakukan. Pada 1976, sutradara kelahiran Siria, Moustapha Akkad, pernah membuatnya. Saat itu, Akkad memberi judul filmnya Muhammad, Messenger of Allah atau dalam versi Amerika berjudul The Message. Dalam film itu hadir aktor Hollywood n Anthony Quinn yang memerankan diri sebagai Hamza.

Sedangkan pada 2004, Badr International Corporation pernah membuatnya dalam versi animasi dengan judul Muhammad: The Last Prophet. Namun film ini hanya ditayangkan secara terbatas di 37 layar di Amerika Serikat dan Kanada selama sepekan. reuters/mohammad akbar/ahi

Sumber: www.republika.co.id

Telisiklah Perekayasa Kasus KPK

(Editorial Koran Tempo)
Pembentukan tim pencari fakta dugaan rekayasa kasus Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah patut disambut baik. Tapi tim ini harus bekerja maksimal agar khalayak tidak semakin kecewa. Tidak sekadar menelisik kriminalisasi dua tokoh antikorupsi ini, mereka perlu pula merekomendasikan agar pejabat kepolisian dan kejaksaan yang bersalah diberi sanksi setimpal.

Khalayak kesal lantaran dua pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi itu dijerat tanpa bukti memadai. Mereka dituduh menyalahgunakan wewenang, padahal KPK memang berwenang menyadap dan memerintahkan pencekalan. Bibit dan Chandra semula juga disangka menerima suap, tapi belakangan dituding hanya memeras. Semua tudingan ini mengada-ada karena mereka mengaku tidak pernah menerima duit dari Anggoro Widjojo, buron kasus korupsi pengadaan radio komunikasi di Departemen Kehutanan.

Baik penyalahgunaan wewenang maupun pemerasan merupakan delik yang lentur, amat bergantung pada penafsiran penyidik. Artinya, penegak hukum bisa saja nekat membawa Bibit-Chandra ke pengadilan sekalipun hanya berbekal indikasi, bukan bukti kuat. Cara seperti ini jelas melecehkan rasa keadilan masyarakat. Kenapa polisi terkesan lebih getol mencari-cari kesalahan kedua pejabat KPK itu dibanding memburu koruptor?

Publik semakin marah setelah beredar transkrip rekaman percakapan Anggodo, adik Anggoro, dengan pejabat Kejaksaan Agung. Dari transkrip ini, semakin kuatlah dugaan adanya persekongkolan antara petinggi kejaksaan dan kepolisian untuk mengerdilkan KPK lewat kriminalisasi Bibit-Chandra. Anehnya, Jaksa Agung dan Kepala Polri tidak mengambil tindakan apa pun terhadap pejabat yang muncul atau disebut-sebut dalam transkrip itu. Polisi malah memperlihatkan arogansi dengan menahan kedua pejabat nonaktif KPK itu.

Itu sebabnya, tim independen bentukan Presiden Yudhoyono tidak akan menyelesaikan masalah jika hanya berkonsentrasi pada kasus Bibit-Chandra, bahkan sekalipun keduanya kemudian dibebaskan. Tim verifikasi yang dipimpin oleh Adnan Buyung Nasution ini harus pula mengusut pejabat kepolisian dan kejaksaan yang terlibat dalam persekongkolan. Perlu juga dipastikan apakah Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri dan Jaksa Agung Hendarman Supandji merestui atau setidaknya mengetahui dan kemudian membiarkan dugaan rekayasa itu.

Jika ternyata keduanya terlibat, jangan ragu tim independen mengusulkan kepada Presiden agar mereka dicopot dari jabatannya. Rekomendasi seperti ini penting buat meredakan konflik antara KPK dan kepolisian-kejaksaan. Harus diakui, dua lembaga penegak hukum konvensional itu setengah hati menerima kehadiran KPK sebagai superbody. Bahkan ada pejabat kepolisian yang berupaya menyepelekan komisi antikorupsi ini dengan sebutan cicak, dan menyebut lembaganya sendiri sebagai buaya.

Hanya dengan tindakan drastis, independensi dan keberanian KPK bisa dipulihkan. Lembaga ini akan bekerja normal bila ada jaminan tidak direcoki lagi oleh kepolisian dan kejaksaan, yang keduanya berada di bawah kendali Presiden. Inilah pentingnya sikap tegas Presiden Yudhoyono. Jika ia mengaku siap berdiri di depan melawan pembubaran KPK, sikap yang sama seharusnya diambil terhadap setiap upaya pengerdilan lembaga ini.
Sumber: www.korantempo.com

Thursday 5 November 2009

Bukan Mimpi, Pembangkit Listrik di Orbit Bumi


WASHINGTON, KOMPAS.com,16/04/09, — Sebuah perusahaan energi di AS tengah mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Matahari (PLTM) yang akan ditempatkan di satelit yang mengorbit Bumi. Cara tersebut akan efektif karena pemanfaatan sinar Matahari bisa dilakukan 24 jam tak perlu tergantung cuaca dan perubahan siang malam.

Desain pembangkit listrik berbasis satelit tersebut saat ini tengah dirancang Solaren Corp. Satelit tersebut akan membawa rangkaian sel surya yang membentang hingga beberapa kilometer dan ditempatkan di ketinggian 40.000 kilometer.

Sel-sel surya akan mengumpulkan panas Matahari yang selanjutnya akan diubah menjadi gelombang radio. Gelombang radio tersebut lalu dipancarkan ke stasiun-stasiun penerima di permukaan Bumi. Di stasiun-stasiun tersebut, gelombang radio dikonversi lagi kali ini menjadi energi listrik yang akan dialirkan ke jaringan listrik.

Solaren telah mendapat kontrak dari Pacific Gas & Electric (PG&E), perusahaan listrik di California untuk memasok 200 megawatt dari pembangkit tersebut yang cukup untuk 250.000 pelanggan. Jika berjalan lancar, pembangkit tersebut mulai beroperasi tahun 2016.

Saat ini, tengah dipersiapkan pusat stasiun penerima di Fresno County, California. Wilayah tersebut cukup jauh dari permukiman sehingga tak mengganggu kesehatan manusia. Selain itu, hal itu lebih ekonomis karena lokasinya dekat dengan jaringan listrik nasional dan tak sejauh lokasi PLTM yang umumnya dibangun pada daerah terpencil di gurun.

"Meski sistem dengan ukuran sebesar ini dan konfigurasi eksaknya belum pernah dibuat, teknologi pendukungnya sangat matang dan berbasis teknologi satelit komunikasi," ujar Gary Spirnak, CEO Solaren Corp. Ia mengatakan proyek tersebut bakal menghabiskan dana sekitar 2 miliar dollar AS.

Pengembangan pembangkit listrik tenaga matahari juga menjadi ambisi badan antariksa Jepang (JAXA). Namun, teknologi yang dikembangkan Jepang akan memancarkan gelombang mikro ke Bumi. Jika pengujian sukses, Jepang akan meluncurkan sejumlah satelit pendukung untuk memproduksi listrik yang cukup untuk 500.000 rumah tangga.

Sumber: www.kompas.com

Anjing Kloning Korea Tubuhnya Bisa Menyala



SEOUL, KOMPAS.com,29/04/09 — Para ilmuwan di Korea Selatan mengklaim telah berhasil mengkloning empat ekor anjing jenis beagle. Uniknya, tubuh keempat anjing tersebut bisa menyala.

Tubuhnya hanya akan berpendar warna merah jika dipapar sinar ultraviolet. Bagian yang berpendar terutama di kuku dan bagian tubuh yang berkulit tipis seperti perut.

Profesor Lee Byeoung-chun dari Universitas Nasional Seoul yang memimpin riset kloning ini menyebutnya sebagai anjing transgenik pertama di dunia yang membawa gen fluorescent. Sebelumnya, peneliti AS dan China baru bisa melakukannya pada tikus dan babi.

"Pencapaian penting dalam riset ini tidak hanya warna merahnya itu, namun gen yang berhasil kami tanam di tubuhnya," ujar Lee. Teknik penyisipan gen yang dapat membuat tubuh berpendar biasanya dimanfaatkan untuk mendeteksi sel-sel kanker dalam rangka mengembangkan terapi pengobatan.

Tim yang dipimpin Lee menggunakan sel kulit anjing induknya untuk menghasilkan keempat anjing kloning tersebut. Para peneliti menyisipkan gen fluorescent sebelum intil sel tersebut disuntikkan ke dalam sel telur kosong dan ditanam ke rahim anjing angkatnya.

Anjing-anjing kloning tersebut lahir pada Desember 2007. Awalnya ada 6 ekor anjing kloning yang berhasil lahir dengan selamat, namun dua di antaranya tidak bertahan hidup. Empat lainnya yang sehat diberi nama Ruppy, kependekan dari ruby dan puppy.

Sumber:www.kompas.com

Rani: Saya Tidak Tahu Apa Maksud Suami Saya?



JAKARTA, 5/11/09, KOMPAS.com — Setelah selama 2,5 jam Rani Juliani bersaksi dalam sidang kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen, sidang diskors 15 menit pada pukul 16.30. "(Tadi) keterangan saksi Rani berbeda dengan dakwaan yang dibacakan oleh jaksa," kata Juniver Girsang, kuasa hukum Antasari Azhar saat sidang dihentikan di PN Jakarta Selatan, Kamis (5/11).

Dalam sidang tertutup itu, Antasari duduk sebagai terdakwa. Menurut Juniver, salah satu perbedaan itu adalah keterangan Rani saat berada di dalam kamar 803 Hotel Grand Mahakam bersama Antasari. Rani menuturkan, ia datang menemui Antasari bersama suaminya, Nasrudin, naik taksi. Sebelum naik menemui Antasari, Rani terlebih dulu izin ke Nasrudin.

Setelah sekian lama di kamar, Nasrudin naik dan menyeruak masuk. Saat itu, lanjut Rani, Nasrudin marah-marah pada Antasari karena bersama istrinya dalam satu kamar. "Yang tidak logis pertanyaan almarhum, kenapa istri saya bersama Antasari. Padahal (Rani menemui Antasari) seizin dia bersama Antasari. Ada apa ini semua?" ujar Juniver keheranan.

Rani, sebagaimana disampaikan Juniver, juga bingung dengan sikap Nasrudin yang marah-marah. Sebab, ia izin dulu pada suaminya sebelum bertemu Antasari. "Saya juga bingung apa tujuan suami saya berkata itu," tutur Juniver mengenang.

Setelah diskors 15 menit, sidang dilanjutkan kembali. Sampai saat ini, menurut pantauan Kompas.com, ini menjadi sidang terlama. Padahal, hanya dua saksi yang diperdengarkan keterangannya dari lima saksi yang diagendakan. Pukul 09.00 pagi tadi, yang menjadi saksi adalah pengusaha media Sigid Haryo Wibisono.

Sumber: www.kompas.com

Monday 2 November 2009

Teten: Yudhoyono Paham Masyarakat Tak Percaya Polisi Soal Bibit-Chandra


TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dianggap sudah memahami persoalan kasus yang menimpa pimpinan nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi Chandra M. Hamzah dan Bibit Samad Rianto. Yudhoyono memahami reaksi masyarakat terhadap kasus itu adalah soal ketidakpercayaan terhadap proses hukum di kepolisian.

“Kami menyampaikan apa yang berkembang di masyarakat. Ternyata ada pemahaman yang sama antara kami dengan Presiden,” kata Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia Teten Masduki saat dihubungi, Senin (2/11).

Semalam, Presiden memanggil Teten bersama Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina), Komarudin Hidayat (Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah), dan guru besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwono. Dalam pertemuan di Istana Negara itu, Yudhoyono mendengar masukan dari keempat tokoh tersebut.

Menurut Teten, Yudohoyono mengakomodasi seluruh masukan dari mereka. Pertama, para tokoh mengharapkan Kepolisian RI bisa menggelar perkara kasus Bibit dan Chandra dengan melibatkan para ahli independen dan tokoh masyarakat. Tujuannya untuk menguji apakah dasar hukum yang digunakan kepolisian selama ini tepat.

Usul kedua adalah dibentuknya tim pencari fakta, yang bertugas mencari serta menguji fakta, bukti, dan pasal yang dijadikan dasar menjerat. “Tim ini juga bertugas untuk mengusut kebenaran isi rekaman,” ujar Teten. Masukan terakhir, lanjut dia, bagi mereka yang terlibat, harus dilakukan proses hukum lebih lanjut.

Terkait tim pencari fakta, kata Teten, pembentukan tim, termasuk siapa yang bakal mengisinya, akan dibahas kembali dalam rapat hari ini.

Sumber: vivanews.com

Eks Petinggi Polri Kumpul untuk Bibit-Chandra


Pemberantasan korupsi akan sangat terganggu dengan kasus penahanan Bibit dan Chandra

VIVAnews - Para mantan petinggi kepolisian akan menggelar keterangan pers memberikan dukungan kepada dua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah.

"Iya nanti sekitar pukul 13.00 WIB kami akan menggelar keterangan pers," kata Purnawirawan Komisaris Besar, Alfons Loemau, dalam perbincangan dengan VIVAnews, Senin 2 November 2009.

Menurut Alfons, keterangan pers ini adalah salah satu bentuk dukungan kepada duet Bibit dan Chandra. Menurut Alfons, pemberantasan korupsi akan sangat terganggu dengan kasus penahanan Bibit dan Chandra.

"Kalau sampai hari ini polisi terus seperti ini, koruptor akan tertawa," ujar mantan calon gubernur Nusa Tenggara ini.

Selain Alfons, rencananya siang ini akan ada beberapa mantan petinggi polisi yang turut hadir memberi dukungan. Meski begitu, dia tidak mengetahui siapa saja tokoh yang akan hadir nanti. "Karena saya juga kapasitasnya sebagai undangan," ujar dia.

Seperti diketahui, Bibit dan Chandra ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan kewenangan dan pemerasan. Keduanya dijerat Pasal 12e UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Mereka diduga telah menyalahgunakan kewenangannya saat mencekal bos PT Masaro Radiocom Anggoro Widjojo dan mencabut cekal bos PT Era Giat Prima Joko Soegiarto Tjandra.

Sumber: Vivanews.com