Saturday 14 April 2012

Menteri Energi Inggris Mundur Gara-gara Ngebut


Chris Huhne
Mungkin Anda bertanya-tanya ketika membaca berita bahwa seorang menteri di Inggris mundur gara-gara ngebut. "Kan hanya ngebut. Masak dia harus meninggalkan kursi menteri. Itu kan pelanggaran kecil," begitu mungkin Anda berkomentar.
Sepertinya kecil dan sepele. Tidak serius. Tapi ternyata kasus yang menimpa Menteri Energi Inggris, Chris Huhne, tidak sekedar mengebut.
Agar jelas duduk persoalannya, izinkan saya menjelaskan latar belakang kasus ini, yang terjadi pada suatu malam di tahun2003.
Huhne, yang ketika itu anggota Parlemen Eropa yang berkantor di Strasbourg, Prancis, tiba di Stansted -satu kota di pinggiran London- dengan pesawat terbang. Dari Stansted ia mengendarai mobil ke rumahnya. Dalam perjalanan ini mobil Huhne tertangkap kamera karena melaju dengan kecepatan di atas ambang yang diperbolehkan.

Sanksi pelanggaran ini adalah denda dan pemberian poin di Surat Izin Mengemudi (SIM). Poin ini menunjukkan bahwa pemegang SIM telah melakukan pelanggaran lalu lintas. Makin berat kadarnya, makin besar poin yang dijatuhkan.
Nah, Huhne diduga meminta orang lain -belakangan diyakini istrinya sendiri ketika itu- untuk mengambil poin ini.

Anda mungkin akan beralasan tidak masalah istri mengambil poin suami dan sebaiknya media tak perlu membesar-besarkan persoalan.
Tapi, belakangan terungkap bahwa kecil kemungkinan istri Huhne di mobil tersebut ketika pelanggaran terjadi. Penelusuran koran The Guardian dan Daily Telegraph menunjukkan istri Huhne sedang menghadiri seminar dan jamuan makan malam di pusat kota London ketika Huhne diduga melakukan pelanggaran lalu lintas.

Kejujuran

Ketika dilakukan penyelidikan oleh polisi, Huhne tetap memegang klaim bahwa ia tidak mengendarai mobil tersebut.
Kasus ini kemudian dilimpahkan ke kejaksaan yang menyimpulkan hari Jumat (3/2/2012) terdapat cukup bukti untuk mendakwa Huhne telah menghalangi proses hukum.
Sebelum kejaksaan resmi mengeluarkan dakwaan, Wakil Perdana Menteri Nick Clegg mengatakan kasus Huhne bukan perkara biasa. Clegg dan Huhne berasal dari partai yang sama, Liberal Demokrat, mitra koalisi Partai Konservatif di pemerintah pimpinan Perdana Menteri David Cameron.
"Kasus Huhne adalah kasus serius kalau ia didakwa secara resmi," kata Clegg pada pekan terakhir Januari lalu.
"Kode etik menteri menyebutkan, seorang menteri tidak harus langsung mundur ketika menghadapi masalah. Namun yang perlu diketahui masyarakat adalah, kami ingin pemerintah dipandang menegakkan standar tertinggi untuk urusan kejujuran," kata Clegg.

Kata kuncinya adalah kejujuran dan dalam kasus ini Menteri Huhne diduga telah berbohong kepada aparat penegak hukum.
Wakil PM Nick Clegg mengatakan pemerintah sangat menjunjung tinggi kejujuran.

Di Inggris, sama halnya dengan banyak negara lain, integritas pribadi para pejabat publik adalah segala-galanya.
Untuk Pak Menteri Huhne, pengadilan nanti yang akan memutuskan apakah ia telah berbohong dan menghalangi proses hukum.
Untuk sementara ini, Huhne harus merelakan kursi Menteri Energi lepas dari genggamannya...



Sumber: http://www.bbc.co.uk/blogs/indonesia/london/2012/02/ngebut-dan-lepasnya-jabatan-me.html

No comments: