![]() |
Chris Huhne |
Mungkin Anda bertanya-tanya ketika membaca berita bahwa
seorang menteri di Inggris mundur gara-gara ngebut. "Kan hanya ngebut.
Masak dia harus meninggalkan kursi menteri. Itu kan pelanggaran kecil,"
begitu mungkin Anda berkomentar.
Sepertinya kecil dan sepele. Tidak serius. Tapi ternyata
kasus yang menimpa Menteri Energi Inggris, Chris Huhne, tidak sekedar mengebut.
Agar jelas duduk persoalannya, izinkan saya menjelaskan
latar belakang kasus ini, yang terjadi pada suatu malam di tahun2003.
Huhne, yang ketika itu anggota Parlemen Eropa yang berkantor
di Strasbourg, Prancis, tiba di Stansted -satu kota di pinggiran London- dengan
pesawat terbang. Dari Stansted ia mengendarai mobil ke rumahnya. Dalam
perjalanan ini mobil Huhne tertangkap kamera karena melaju dengan kecepatan di
atas ambang yang diperbolehkan.
Sanksi pelanggaran ini adalah denda dan pemberian poin di
Surat Izin Mengemudi (SIM). Poin ini menunjukkan bahwa pemegang SIM telah
melakukan pelanggaran lalu lintas. Makin berat kadarnya, makin besar poin yang
dijatuhkan.
Nah, Huhne diduga meminta orang lain -belakangan diyakini
istrinya sendiri ketika itu- untuk mengambil poin ini.
Anda mungkin akan beralasan tidak masalah istri mengambil
poin suami dan sebaiknya media tak perlu membesar-besarkan persoalan.
Tapi, belakangan terungkap bahwa kecil kemungkinan istri
Huhne di mobil tersebut ketika pelanggaran terjadi. Penelusuran koran The
Guardian dan Daily Telegraph menunjukkan istri Huhne sedang menghadiri seminar
dan jamuan makan malam di pusat kota London ketika Huhne diduga melakukan
pelanggaran lalu lintas.
Kejujuran
Ketika dilakukan penyelidikan oleh polisi, Huhne tetap
memegang klaim bahwa ia tidak mengendarai mobil tersebut.
Kasus ini kemudian dilimpahkan ke kejaksaan yang
menyimpulkan hari Jumat (3/2/2012) terdapat cukup bukti untuk mendakwa Huhne telah
menghalangi proses hukum.
Sebelum kejaksaan resmi mengeluarkan dakwaan, Wakil Perdana
Menteri Nick Clegg mengatakan kasus Huhne bukan perkara biasa. Clegg dan Huhne
berasal dari partai yang sama, Liberal Demokrat, mitra koalisi Partai
Konservatif di pemerintah pimpinan Perdana Menteri David Cameron.
"Kasus Huhne adalah kasus serius kalau ia didakwa
secara resmi," kata Clegg pada pekan terakhir Januari lalu.
"Kode etik menteri menyebutkan, seorang menteri tidak
harus langsung mundur ketika menghadapi masalah. Namun yang perlu diketahui
masyarakat adalah, kami ingin pemerintah dipandang menegakkan standar tertinggi
untuk urusan kejujuran," kata Clegg.
Kata kuncinya adalah kejujuran dan dalam kasus ini Menteri
Huhne diduga telah berbohong kepada aparat penegak hukum.
![]() |
Wakil PM Nick Clegg mengatakan pemerintah sangat menjunjung tinggi kejujuran. |
Di Inggris, sama halnya dengan banyak negara lain,
integritas pribadi para pejabat publik adalah segala-galanya.
Untuk Pak Menteri Huhne, pengadilan nanti yang akan
memutuskan apakah ia telah berbohong dan menghalangi proses hukum.
Untuk sementara ini, Huhne harus merelakan kursi
Menteri Energi lepas dari genggamannya...
Sumber: http://www.bbc.co.uk/blogs/indonesia/london/2012/02/ngebut-dan-lepasnya-jabatan-me.html
No comments:
Post a Comment