Berbagi ilmu, berbagi informasi, berbagi pengalaman untuk sebuah kematangan intelektual Indonesia Raya
Wednesday, 20 April 2011
Selamat Jalan Franky
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Franky Hubert Sahilatua atau biasa dikenal Franky Sahilatua meninggal dunia. Franky menghembuskan nafas terakhir pada pukul 15.05 WIB di RS Medika Permata Hijau, Jakarta Selatan, hari ini (Rabu,20/04/2011)
Penyanyi balada kelahiran Surabaya, 16 Agustus 1953 terus berkarya hingga ajal menjelangnya. Meski didera sakit kanker sumsum tulang belakang, Franky terus menciptakan lagu dan bernyanyi di tempat tidur.
Tiga buah lagu terlahir dari Franky saat melawan kanker sumsum tulang belakang yang menderanya. Tiga buah lagu yakni Anak Tiri Republik, Sirkus dan Pangan, dan Taman Sari Indonesia diciptakan saat ia dirawat di National University Hospital, Singapura.
Sepulang dari rumah sakit, Franky yang baru membaik kesehatannya merekam tiga lagunya. Namun takdir berkata lain. Kondisi kesehatan Franky kian memburuk hingga ia tak sadarkan diri pada Rabu (13/4/2011). Franky baru dibawa ke RS Medika Permata Hijau oleh istrinya, Harwantiningrum setelah seorang sahabatnya berbaik hati memberikan uang berobat Rp 10 juta.
Surabaya
Namanya Franky dikenal publik sejak paruh kedua dekade 1970-an, ketika ia berduet bersama adiknya, Jane Sahilatua, dengan nama Franky & Jane. Duet ini sempat menghasilkan l15 album, semuanya di bawah Jackson Record.
Setelah duet ini mengakhiri kerja samanya, karena Jane kemudian menikah dan hendak memusatkan diri pada keluarga, Franky lebih banyak bersolo karier.
Lirik lagu karya Franky pada masa Franky & Jane cenderung pada pemujaan alam pada awalnya. Misalnya lagu Musim Bunga dan Kepada Angin dan Burung.
Meski demikian, Franky kerap pula "bercerita" mengenai kehidupan orang sehari-hari, seperti Perjalanan atau Bus Kota. Franky pernah menulis dan menyanyikan lagu-lagu soundtrack untuk film Ali Topan.
Sejak tahun 1990-an hingga sekarang, Franky banyak terlibat dalam aksi-aksi panggung bertema sosial dan nasionalisme. Ia aktif terlibat dalam masa peralihan politik dari Orde Baru menuju Reformasi, penentangan RUU APP, serta gerakan anti globalisasi.
Franky meninggalkan seorang istri bernama Harwantiningrum dan dua orang anak masing-masing Ken Norka (17) dan Hadidelani (13). dan seorang ibu kandungnya bernama Theodora Yofefa Sahilatua. (berbagai sumber)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment