Thursday, 17 February 2011

Benarkah Nabi Muhammad Lahir 12 Rabiul Awal?

Kelahiran Nabi Muhammad, SAW sebagaimana kelahiran Nabi-nabi lainnya (Isa, Musa, Ibrahim dan sebagainya) tidak pernah disepakati waktunya, baik di kalangan ilmuwan, para ulama kelasik maupun para ulama modern.

Namun masalah tanggal kelahiran tidak ada kaitannya dengan iman seseorang. Percaya atau tidak terhadap tanggal 12 Rabiul Awal tidak akan menggugurkan keimanan seseorang. Karena tidak termasuk rukun iman. Demikian juga dengan tanggal 25 Desember, seseorang nasrani tidak akan tercabut imannya terhadap kenabian/ ketuhanan Yesus.

Perbedaan ini lumrah karena pada jaman itu tidak ada tradisi pencatatan kelahiran. Pencatatan kelahiran adalah tradisi zaman modern yang dimulai dari kebiasaan orang Eropa. Bahkan di Indonesia kakek, nenek kita sendiri amat jarang diketahui tanggal kelahirannya.

Mungkin karena tanggal kelahiran tidak tersangkut dengan keimanan seseorang sehingga perayaan Maulid setiap tanggal 12 Rabiul Awal berjalan terus tanpa peduli apakah itu benar atau tidak. Demikian juga bagi kaum Nasrani setiap tanggal 25 Desember perayaan Natal berjalan terus meskipun mereka diam-diam menyadari bahwa tanggal tersebut tidak valid.

Dahulu kala kelahiran seseorang selalu dikaitkan dengan suatu peristiwa. Jika lahir disaat terjadinya gunung meletus, maka dikatakan lahirnya ketika gunung meletus (selanjutnya disebut masa [tahun] gunung meletus) demikian juga kalau disaat kelahirannya terjadi peristiwa gempa bumi besar maka disebut lahirnya pada masa (tahun) gempa besar dan sebagainya. Penandaan kelahiran ini juga di tempat (daerah/bangsa) lain menggunakan tanda yang berbeda-beda.

Nabi Muhammad dikatakan lahir pada “tahun gajah” karena pada masa itu terjadi penyerbuan ka’bah oleh pasukan berkendaraan gajah, makanya disebut tahun gajah, tetapi tahun berapa persisnya tahun gajah itu sampai saat ini tidak pernah bisa disepakati.

Berikut ini penulis penggalkan kutipan dari buku “Sejarah Muhammad” karangan Muhammad Husein Haekal, yang terkenal itu. Pada bagian ketiga buku itu berjudul “Muhammad Dari Kelahiran Sampai Perkawinannya”:

Mengenai tahun ketika Muhammad dilahirkan, beberapa ahli berlainan pendapat. Sebagian besar mengatakan pada Tahun Gajah (570 Masehi). Ibn Abbas mengatakan ia dilahirkan pada Tahun Gajah itu. Yang lain berpendapat kelahirannya itu limabelas tahun sebelum peristiwa gajah. Selanjutnya ada yang mengatakan ia dilahirkan beberapa hari atau beberapa bulan atau juga beberapa tahun sesudah Tahun Gajah. Ada yang menaksir tiga puluh tahun, dan ada juga yang menaksir sampai tujuhpuluh tahun.

Juga para ahli berlainan pendapat mengenai bulan kelahirannya. Sebagian besar mengatakan ia dilahirkan bulan Rabiul Awal. Ada yang berkata lahir dalam bulan Muharam, yang lain berpendapat dalam bulan Safar, sebagian lagi menyatakan dalam bulan Rajab, sementara yang lain mengatakan dalam bulan Ramadan.

Kelainan pendapat itu juga mengenai hari bulan ia dilahirkan. Satu pendapat mengatakan pada malam kedua Rabiul Awal, atau malam kedelapan, atau kesembilan. Tetapi pada umumnya mengatakan, bahwa dia dilahirkan pada tanggal duabelas Rabiul Awal. Ini adalah pendapat Ibn Ishaq dan yang lain.

Selanjutnya terdapat perbedaan pendapat mengenai waktu kelahirannya, yaitu siang atau malam, demikian juga mengenai tempat kelahirannya di Mekah. Caussin de Perceval dalam Essai sur l'Histoire des Arabes menyatakan, bahwa Muhammad dilahirkan bulan Agustus 570, yakni Tahun Gajah, dan bahwa dia dilahirkan di Mekah di rumah kakeknya Abd'l-Muttalib.

Pada hari ketujuh kelahirannya itu Abd'l-Muttalib minta disembelihkan unta. Hal ini kemudian dilakukan dengan mengundang makan masyarakat Quraisy. Setelah mereka mengetahui bahwa anak itu diberi nama Muhammad, mereka bertanya-tanya mengapa ia tidak suka memakai nama nenek moyang. "Kuinginkan dia akan menjadi orang yang Terpuji,1 bagi Tuhan di langit dan bagi makhlukNya di bumi," jawab Abd'l Muttalib.

Tuesday, 1 February 2011

Mesir Bergolak


Mencermati konstelasi politik di Timur Tengah terutama semenjak Revolusi di Tunisia, kini menginspirasi hal serupa di beberapa negara lainnya di kawasan Timur Tengah.Demonstrasi di Mesir adalah demonstrasi besar - besaran yang terjadi di seluruh Mesir menuntut agar Presiden Hosni Mubarak yang telah berkuasa selama 30 tahun untuk melepaskan jabatannya. Aksi ini merupakan salah satu aksi revolusi seperti yang terjadi di Tunisia. Pemerintah berusaha meredam usaha para demonstran yang menggalang aksinya dari internet dengan cara memberhentikan saluran internet dan komunikasi hingga batas waktu yang tidak ditentukan.Putra dari Presiden, Gamal Mubarak dilaporkan telah meninggalkan Mesir dan menuju London bersama keluarga.

Sekilas tentang Mesir:

Republik Arab Mesir, lebih dikenal sebagai Mesir, (bahasa Arab: مصر, Maṣr) adalah sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika bagian timur laut.

Dengan luas wilayah sekitar 997.739 km² Mesir mencakup Semenanjung Sinai (dianggap sebagai bagian dari Asia Barat Daya), sedangkan sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika Utara. Mesir berbatasan dengan Libya di sebelah barat, Sudan di selatan, jalur Gaza dan Israel di utara-timur. Perbatasannya dengan perairan ialah melalui Laut Tengah di utara dan Laut Merah di timur.

Mayoritas penduduk Mesir menetap di pinggir Sungai Nil (sekitar 40.000 km²). Sebagian besar daratan merupakan bagian dari gurun Sahara yang jarang dihuni.

Mesir terkenal dengan peradaban kuno dan beberapa monumen kuno termegah di dunia, misalnya Piramid Giza, Kuil Karnak dan Lembah Raja serta Kuil Ramses. Di Luxor, sebuah kota di wilayah selatan, terdapat kira-kira artefak kuno yang mencakup sekitar 65% artefak kuno di seluruh dunia. Kini, Mesir diakui secara luas sebagai pusat budaya dan politikal utama di wilayah Arab dan Timur Tengah.

Protes antirezim Hosni Mubarak yang telah memimpin Mesir 30 tahun terakhir memasuki hari ketujuh, Senin (31/1/2011). Protes berdarah tersebut telah menewaskan sedikitnya 125 orang.

Belum ada tanda-tanda protes akan berakhir meski Mubarak telah menunjuk Kepala Intelijen Omar Suleiman sebagai wakil presiden, Sabtu. Posisi wakil presiden merupakan jabatan baru yang tidak pernah ada selama 30 tahun Mubarak berkuasa.
Dengan mempertahankan cengkeraman tangan besinya di Mesir selama 30 tahun, Hosni Mubarak disejajarkan dengan Firaun. Namun, meski kekayaan pribadinya—diperkirakan mencapi 31 miliar dollar AS—bisa diperbandingkan dengan penguasa kuno negara itu, popularitasnya di kalangan rakyat Mesir tidak meyakinkan.

Selama kekuasaannya yang tanpa perlawanan, ia memang relatif berhasil mempertahankan stabilitas negara sambil menikmati hubungan baik dengan Barat dan Israel. Namun, itu bukan tanpa harga. Banyak lawannya mengeluhkan kemiskinan, korupsi, dan kebrutalan yang dilakukan negara.

SIAPA HOSNI MUBARAK?

Mubarak menikah dengan Suzanne, putri seorang perawat dari Pontypridd, Wales, Inggris. Mantan perwira angkatan udara yang sudah berumur 82 tahun itu lolos setidaknya enam kali dari upaya pembunuhan. Ia lahir tahun 1928 di desa Kahel-el-Meselha di Delta Sungai Nil dan lulus dari Akademi Militer Mesir tahun 1949. Ia sepertinya ditakdirkan untuk berkarier di angkatan bersenjata.

Setelah perang Arab-Israel tahun 1973, ia dipromosikan menjadi marsekal di angkatan udara. Setelah itu terbukalah pintu ke kekuasaan politik. Sebagai seorang pelayan setia Presiden Anwar El-Sadat, ia diangkat menjadi wakil presiden tahun 1975 dan memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan Mesir dengan Barat.

Kariernya ke jabatan politik tertinggi terjadi pada Oktober 1981 ketika Presiden Sadat dibunuh oleh ekstremis Islam. Didukung oleh kondisi negara yang senantiasa darurat, Mubarak memperkokoh jabatannya dengan menentang ekstremisme Islam dan menjaga hubungan baik dengan Amerika Serikat.

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair menikmati keramahan Mubarak di vila mewahnya di resor Laut Merah Sharm-el-Sheikh ketika Blair berlibur di sana dengan keluarganya. Keluarga Mubarak juga diketahui memiliki properti di Los Angeles, Washington, dan New York, serta aset yang tersimpan dalam rekening bank di Amerika Serikat, Swiss, dan Inggris.

----
Meski di depan umum ia menyangkal soal keinginan menggantikan ayahnya, banyak pengamat melihat suksesi kekuasaan, dari ayah ke anak itu, sebagai hal yang tak terelakkan. Namun, dengan cengekeraman Mubarak yang melemah dalam hitungan jam, menyusul protes antipemerintah yang memasuki hari ketujuh pada hari ini (Senin, 31/1/2011) , dia dan keluarganya akan segera mencari rumah baru di negara yang mau menampung mereka.